Jujur harus kuakui, kamu tiba" datang saat ku menggantungkan harapan di atas tungku yang tak lagi berapi..
Terkikis longsor sepi yang mengendap di bebatuan..
Dan hadirmu menyalakan tungku yang perlahan mulai padam..
Panasnya begitu menyengat..
Menyengatku akan rasa baru yang menyentuh lubuk hatiku yang mulai padam..
Berlebihankah aku memaknai hadirmu?
Aku tak peduli..
Yang aku tau aku sekarang membutuhkan ketenangan setelah sekian lama dililit resah dan gundah dalam penantian semu..
Dan bersamamu lah kutemukan ketenangan itu..
Maka,izinkanlah aku menjadikanmu jembatan untuk rindu dan cinta baruku..
Karena ternyata,padamu kutemukan ketenangan..
Tuhan..
Aku ingin menghabiskan setiap detik bersamanya..
Terkikis longsor sepi yang mengendap di bebatuan..
Dan hadirmu menyalakan tungku yang perlahan mulai padam..
Panasnya begitu menyengat..
Menyengatku akan rasa baru yang menyentuh lubuk hatiku yang mulai padam..
Berlebihankah aku memaknai hadirmu?
Aku tak peduli..
Yang aku tau aku sekarang membutuhkan ketenangan setelah sekian lama dililit resah dan gundah dalam penantian semu..
Dan bersamamu lah kutemukan ketenangan itu..
Maka,izinkanlah aku menjadikanmu jembatan untuk rindu dan cinta baruku..
Karena ternyata,padamu kutemukan ketenangan..
Tuhan..
Aku ingin menghabiskan setiap detik bersamanya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar