Bekasi, 30 oktober 2014
Kepada yang tersayang, Andri
Pratama
Rasanya begitu menyenangkan
menemukan seseorang yang begitu berbeda. Ya, aku dan kamu begitu berbeda. Tapi
entah mengapa aku sangat menikmati perbedaan itu. Dan tanpa kusadari, aku jatuh
cinta pada perbedaan kita. Ribuan hari telah kulewati bersama mu, mencoba
mengenali, memahami dan mendalami segala perbedaan di antara kita. Ya, pebedaan
yang begitu indah. Aku menyukai caramu berjalan yang jauh berbeda dengan
caraku. Aku menyukai mengerti jalanmu berfikir yang sangat berbeda dengan
caraku berfikir. Aku menyukai segala ketidak tertarikanmu untuk segala bidang
yang justru sangat aku sukai. Aku menyukai segala yang ada di dirimu, tentang
segala perbedan kita. Satu yang menyatukan kita, keyakinan.
Tidak ada yang paling
membahagiakan ketika akhirnya kamu menemukan seseorang yang akhirnya membuatmu
berhenti mencari. Seperti aku yang menemukanmu, dan –mungkin- kamu yang
menemukanku. Masih ingatkah kamu, kencan
pertama kita?
Hari itu cerah, kamu datang
menjemputku. Caramu masuk, duduk dan memandang ibu ku masih kaku, gugup
bercampur malu. Aku bisa melihatnya dari matamu. Melihatmu menggunakan kaos
putih berbalut sweeter abu-abu, aku masih tak percaya bahwa kamu adalah
seseorang yang lain. Bukan lagi seorang teman seperti kemarin lusa. Apa yang
kita lakukan hari itu? Seperti pasangan baru, kita pergi ke bioskop.
Berjalan berdua denganmu di
tengah keramaian, Memandang punggungmu yang begitu hangat, merasakan tanganmu
menggenggam tanganku, aku merasakan ada yang berbeda. Tidak seperti yang
terdahulu, atau bahkan cinta pertamaku. Rasanya begitu hangat, menyejukkan. Duduk
bersebelahan denganmu di dalam bioskop yang dingin dan gelap membuat jantungku
berdegup, gugup. Mungkin ini aneh, karna sebelumnya aku tak pernah merasakan
segugup ini duduk di samping seseorang.
“Saat bahagiaku, duduk berdua denganmu, hanyalah bersamamu.
Mungkin aku terlanjur tak sanggup jauh dari dirimu, kuingin engkau slalu.. tuk
jadi milikk, ku ingin engkau mampu, ku ingin engkau selalu bisa, temani diriku
sampai akhir hayatku meskipun itu hanya terucap, dari mulutmu.. dari dirimu
yang membuatmu selalu bahagiakan aku, hingga ujung waktu ku, selalu”
Ungu Ft Andien – Saat Bahagia
Ingatkah kamu sepenggal lagu
itu? Aku sangat menyukai lagu itu. Saat aku mendengarkan lagu itu, kamu sedang
menggenggam erat tanganku, membelai kepalaku penuh rasa sayang, membisikkan
kata cinta di telingaku, membuatku tersipu malu, jantungku berdebar saat
mendengarnya. Merasakan kebahagiaan yang belum pernah kurasakan sebelumnya. Hari
itu, aku menyadari, aku telah jatuh cinta padamu.
3,5 tahun sudah berlalu setelah
hari itu, kencan pertama kita. Rasanya tak ada yang berubah, aku masih
mencintamu. Aku masih jatuh cinta padamu setiap hari. Tak peduli sebanyak apa
kamu mengecewakan ku, menyakiti perasaanku. Aku masih disini, mencintamu. Menyukai
segala yang ada pada dirimu, merindukan genggaman hangat tanganmu. Taukah kamu
seberapa besar aku mencintaimu? Aku harap kamu tau. Semoga kisah kita tak akan
pernah berakhir, for the rest of my life, I LOVE YOU J
“segala rasa, semua cerita bersama mu, ku anggap sebagai
penguji imanku. Kau mengangis, coba tuk merubah semua, percaya aku, itu katamu.
Yakinkan aku, aku tak bisa, yakinkan aku, yakinkan aku. Kini aku kan berlari,
tanpa engkau sadari, berharap kau kan mengerti arti hadirku disini”
Ungu – Cerita Bersamamu
Dari
aku yang mencintaimu,
Dyah
R. Aryani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar