Hari buruh atau yang biasa di sebut Mayday tahun ini
sepertinya agak sedikit berbeda dari tahun tahun sebelumnya. Mayday tahun ini
sudah menjadi hari libur nasional. Yang artinya saya tidak perlu melihat atau
terjebak iring iringan buruh seperti tahun-tahun lalu. Ya, setidaknya ada 1
tuntutan para buruh yang –menurut saya- cukup masuk akal untuk di realisasikan.
Mengapa saya bisa bilang begitu? Saya pernah membaca headline di salah satu
media online “Bagi Buruh, Mendapatkan rumah layak huni masih mimpi” yang isinya
berupa keluhan buruh saat demo beserta 10 tuntutan buruh nya.
Oke, mari kita bandingkan berita yang saya baca dan
fakta yang saya lihat di sekitar saya.
Ketika Buruh menuntut upah layak, lihatlah dulu upah
layak untuk buruh yang seperti apa? Jika buruh yang upahnya hanya 750rb
perbulan saya rasa wajar jika mereka menuntut upah layak. Tapi apakah wajar
ketika buruh yang menerima upah di atas 2jt perbulan meminta upah layak?
Sementara –yang saya saksikan sendiri- para buruh ini berdemo di depan gedung
DPRD kota bekasi, seseorang meneriakkan tuntutan yang –menurut saya tidak
realistis- sementara yang lain sibuk minum kopi, makan kacang kulit, mengtori
jalan dan membuat jalanan sekitar macet. Bahkan ada yang sengaja berfoto
bersama di tengah jalan dan menyusahkan pengguna jalan. Lihatlah gadget yang
mereka gunakan. Jika mereka bisa membeli gadget tipe terbru, lantas untuk apa
mereka berteriak meminta upah layak? Jika mereka mampu membeli sepeda motor
mewah, untuk apa mereka berteriak menuntut upah layak? Dan pertanyaan saya yang
paling mendasar, jika menurut mereka mendapatkan rumah layak huni masih mimpi.
Mengapa mereka lebih memilih mencicil sepeda motor daripada mencicil dp rumah
layak huni? Hidup itu pilihan bukan? Ini lah yang saya sebut tidak realistis.
Untuk para buruh, bukankah sebaiknya kalian
bersyukur masih memiliki pekerjaan? Masih memiliki penghasilan yang halal?
Lihatlah para pemulung, para kuli bangunan yang taraf hidupnya masih jauh di
bawah kalian. Bukankah lebih baik kalian belajar cara mengatur uang kalian
daripada kalian harus menyusahkan orang lain saat kalian berteriak menuntut apa
yang kalian inginkan? Saya rasa kebijakan perusahaan sudah cukup adil untuk
kalian para buruh.
Saya memang hanya seorang mahasiswa, saya bukan
seorang buruh dan mungkin ada yang tidak suka dengan tulisan saya ini. Tapi
saya tekankan, saya hanya menulis berdasarkan apa yang saya lihat di sekitar
saya.
-Bekasi 1 mei 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar